Rabu, 28 Mei 2014

Bio Manajemen Risiko : Bagaimana Membuat Perencanaan Strategis dari Negara dan Perusahaan agar mampu mencegah dan menghindari berbagai Risiko dalam Dinamika Ekonomi dan Bisnis

Oleh : Edmond F. La'lang ( pengamat ekonomi dan lingkungan alam )

             
Bio Manajemen Risiko adalah sarana untuk mengetahui bahwa bagaimana negara dan perusahaan untuk membuat sebuah Perencanaan Strategis dengan baik dan realistis yang dapat mencegah atau menghindari banyak risiko dalam Ekonomi dan Bisnis. Risiko yang dimaksud adalah Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Bisnis dan berbagai risiko lainnya pada tingkat kondisi yang buruk dan ketat terhadap kompetisi, gejolak, krisis, resesi maupun deflasi.

 
- Perspektif Cara Berpikir Biologis dan Psikologis untuk mendapatkan Strategi yang terandalkan
 
        Izinkan saya menambahkan untuk memberikan cara lain untuk beberapa saran pada perspektif baru dengan memakai cara biologis dan psikologis berpikir tentang kasus utang negara dan perusahaan. Hidup adalah sebuah permainan dengan banyak risiko disamping berbagai manfaat dan keuntungan yang bisa diperoleh dari kemampuan, prestasi, kreativitas, inovasi dan manajemen profesional yang lebih baik. Risiko akan selalu muncul dengan semakin terbukanya sebuah pasar bagi negara dan perusahaan, dimana akan semakin banyak pesaing, pangsa pasar yang lebih besar, semakin banyak konsumen untuk memilih produk dari negara dan perusahaan. Juga berbagai peraturan yang dibuat oleh pemerintah tertentu di mana perusahaan tersebut beroperasi. Dan tentu saja dinamika hukum alam akan selalu menyebabkan terjadinya alunan fluktuasi dalam kondisi normal maupun gejolak dan kekacauan kondisi ekonomi dan bisnis. Dengan demikian diperlukan sebuah cara andal untuk bisa mencegah terjadinya kondisi memburuk bagi negara maupun perusahaan serta bahkan bisa dicegah sebelum terjadi dengan Sistem Peringatan Dini yang dengan cepat segera dilakukan untuk mengantisipasi munculnya masalah risiko pasar dan risiko bisnis.

          
Seharusnya komposisi utang negara dan perusahaan terhadap struktur permodalan agar tetap aman dari risiko volatilitas makro dan mikro ekonomi, fluktuasi indeks pasar saham, kurs mata uang asing, fluktuasi pasar komoditas (dan melengkapi bahan baku untuk pembuatan dan pertambangan perusahaan), tingkat profitabilitas dan surplus maupun defisit bagi negara dan perusahaan, perubahan dalam suku bunga prime dan tingkat komersil untuk biaya dana, tingkat inflasi (CPI dan PPI), profitabilitas, perusahaan bisnis yang prospektif, kemampuan untuk bersaing dan berbagai keunggulan produk, strategi bauran pemasaran, tingkat pelayanan, biaya produksi dan administrasi dan sebagainya. Kesalahan fatal pada sebagian besar nagara maupun perusahaan (bank, manufaktur dan jasa) adalah dengan mengasumsikan bahwa tingkat harga saham dan aset dan juga harga komoditas dari perusahaan pertambangan bisa menjadi agunan untuk mendapatkan pinjaman bank yang memiliki beberapa leveraging adalah resiko yang sangat nyata dari berbagai risiko pasar dalam bentuk turbulensi, krisis dan resesi ekonomi. Struktur modal yang masuk akal dan berhati-hati adalah 60-80 % adalah modal sendiri dan hutang hanya sekitar 20-40 %. Jika rasio utang terhadap modal makin besar, maka risiko default juga akan lebih besar dan hal ini tentu saja tidak boleh dimainkan dengan berbagai simulasi matematika keuangan untuk menghilangkan risikonya.

- Kefatalan Metoda Matematis Free Risk Rate terhadap Risiko Alamiah dari Ekonomi dan Bisnis

Seringkali negara dan perusahaan melakukan cara over-leveraging untuk mengurangi risiko hanya dengan perhitungan matematika dan statistik yang bebas risiko (Free Risk Rate) yang sebenarnya justru menambah beban risiko riil bagi negara dan perusahaannya. Apalagi dengan berbagai akrobatik financial engineering dengan cara gali lubang tutup lubang : debt refinancing, debt rollover, debt swap to equity ratio, debt promissory, obligation coupon, dan aksi finansi lainnya. Untuk itu seharusnya para ekonom negara dan perusahaan perlu menganalisis kemampuan diri untuk berhutang secara rational agar memberikan efek leveraging yang baik dan kuat dengan cara yang memberikan beban risiko utang secara alami dari berbagai ancaman eksternal risiko ekonomi dan bisnis dan negara dan perusahaannya. Untuk itu diperlukan suatu analisis perhitungan ekonomi bisnis secara holistik yang cermat dari berbagai pengaruh alamiah dalam bentuk perhitungan multi-varian dengan regresi non-linier (model hiperbolic) seperti perhitungan berdimensi 2 hingga 3 dengan memasukkan berbagai indikator bilogis dan psikologis, siklus alamiahnya, tingkat selera dan keinginan konsumen (market driven dan market driving) dan tingkat persaingan yang sengit di pangsa pasar nasional dan global serta adanya ancaman produk-produk baru dan pesaing baru agar terbentuk sebuah perencanaan strategis bagi negara dan erusahaan yang baik, terandalkan, masuk akal, hati-hati terhadap adanya "Natural Risk Free" untuk dimanfaatkan secara optimal.


- Risiko Negara dan Perusahaan yang mungkin terjadi dalam menghadapi kondisi Pinjaman yang Memburuk dan Perangkap Utang

         
Perusahaan yang mengambil banyak utang dengan struktur modal yang lebih kecil akan mengalami resiko yang lebih besar terhadap default, meski telah didukung oleh berbagai matematika keuangan yang canggih dan manajemen risiko pada berbagai Rasio Keuangan sesuai dengan aturan Risiko Basel I ke Basel III. Risiko ini adalah dalam hal ketidakmampuan untuk membayar utang, yang disebabkan karena adanya risiko tingkat bunga utang, khususnya yang bersifat komersil dalam bentuk tingkat bunga mengambang. Masalah yang dihadapi oleh negara-negara AS dan Eropa serta berbagai perusahaan keuangan dan manufaktur yang memanfaatkan penggunaan berlebihan untuk menjadi gelembung harga saham dan nilai asetnya tanpa memperhitungkan potensi risiko gejolak ekonomi yang akan terjadi di masa depan , hanya simulasi menggunakan perhitungan matematika dan statistik saja. Banyak krisis ekonomi sejak Depresi Besar telah membunuh jutaan perusahaan mengalami kerugian besar dan bahkan kebangkrutan baik di bidang perbankan, manufaktur, jasa dan jasa keuangan lainnya harus mengalami berbagai risiko internal dan eksternal, karena ketidaktahuan dari dinamika alami dari proses yang akan selalu terjadi dalam suatu sistem organisme hidup, baik secara individu atau berbagai penciptaan manusia dalam perjalanan bisnis siklus hidup perusahaan .

         
Demikian juga dialami oleh negara-negara maju, Amerika Serikat dan Eropa, serta kurang tepatnya dalam mengelola utang untuk pembangunan, juga untuk menghemat Bailout (menjadi tanggungan dan hutang negara dan bukannya perusahaan yang telah wanprestasi dalam kegiatan investasi yang tak hati-hati bahkan cenderung serakah untuk meraup keuntungan besar tanpa kendali diri) terhadap ribuan perbankan korporasi, manufaktur, properti dan asuransi kembali ke kesehatan dalam konteks "Too Big to Fail" konteks dengan cara bailout, stimulus, Quantitative Easing pada kebenaran cara berpikir Kapitalisme Neoliberal yang tidak efektif dan efisien bahkan justru akan menambah beban utang negara itu sendiri. Hal ini berbeda dari cara negara hampir bangkrut Islandia tapi bisa cepat keluar dari krisis utang dan resesi ekonomi, karena tidak memakai pemikiran ekonomi neoliberal, tapi cara untuk membiarkan bekerjanya cara berpikir "Sistim Ekonomi Austrian" terhadap perusahaan swasta untuk berjuang sendiri dan mempertanggungjawabkan risiko sebagai hasil dari berbagai kesalahan mereka sendiri atau seleksi alam untuk bertahan hidup tanpa bantuan dan selalu dimanjakan oleh pemerintahnya sedangkan sektor riil kecil dan menengah justru seringkalai mengabaikan nasibnya dalam sebuah ketidakadilan kebijakan ekonomi yang selalu membantu perusahaan besarnya semata. Jadi tentu saja ini meringankan beban anggaran pemerintah Islandia untuk segera membantu perusahaan yang masih cukup kuat tanpa harus menyediakan fasilitas yang memanjakan perusahaan yang telah menyalahgunakan bisnis dan utang sendiri tanpa memberikan membantu untuk bailout, stimulus dan kebijakan QE (Quantitative Easing) dengan cara mencetak uang baru di atas pelemahan ekonomi dan penderitaan rakyat kecil dan menengahnya.

           
Sehingga, semestinya diperlukan adanya pendekatan lain yang benar-benar tahu bagaimana proses risiko tersebut terjadi dan akan datang untuk mempengaruhi bisnis, investasi dan aktivitas perdagangan negara dan perusahaan anda waktu pada saat itu. Dimana manusia selalu tidak dapat mengetahui dan menyadari persis apa yang sebenarnya akan terjadi di masa depan akibat cara berpikir linier dan keserakahan manusia untuk terus kaya raya, ingin maju, ekspansif, bersaing keras dan kreatif secara berlebihan tanpa kendali dan tanpa mengetahui kemampuan diri apalagi Kendala dan Batasan Alamiah dari Hukum Alamnya senidiri. Sehingga munculnya pemeo bahwa ada suatu Ketidakpastian (Uncertainty) dalam berbagai kegiatan Ekonomi dan Bisnis. Mari kunjungi blog saya untuk mengetahui dan mungkin berguna untuk perencanaan strategis bisnis Anda untuk 1 - 25 tahun. Atau seperti George Soros mengatakan , dia berjalan 6 bulan di depan kurva dimana dia benar-benar tahu apa yang akan terjadi dalam pasar keuangan dan sektor riil jauh sebelumnya untuk mengambil tindakan Preventive yaitu baik dengan Posisi Selling maupun harus Keluar dari pasar sektor tersebut untuk menghindari kerugian bahkan seringkali dapat meraup keuntungan besar, sedangkan investor lainnya mandi keringat, bingung, panik dan rugi besar.


 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar