Jumat, 20 Juli 2012

Bagaimana mengembangkan cara Analisis dan Prediksi terhadap Dinamika Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis (industri, Konstruksi, Jasa, dll) serta bagaimana menyelaraskan Kebijakan Ekonomi – Moneter untuk memperbaiki Penurunan Ekonomi


Oleh : Edmond F. La’lang (Pengamat Ekonomi dan Lingkungan Hidup)
 
        Tapi menurut Robert E. Lucas (1976), dalam meramalkan perekonomian, hendaknya para ekonom menekankan pada isu bagaimana masyarakat membentuk ekspektasi tentang masa depan. Ekspektasi memainkan penting dalam perekonomian. Sebab ekspektasi mempengaruhi semua bentuk perilaku ekonomi.

 Menurut pendapat kami, ekspektasi adalah sebuah harapan dan persepsi yang baik di masa depan yang dapat diukur secara kualitatif, seperti indeks kepercayaan konsumen & pebisnis, needs and wants konsumen. Tetapi hal ini belumlah cukup untuk memahami secara real dan bersifat jangka panjang,  karena  belum memasukkan kondisi biologis (bioritmik dan kesehatan), biofisika, bio-kimia, psikologi, sosial dan lingkungan hidup yang akan mempengaruhi intensitas dan kualitas perilaku ekonomi. Untuk itu ilmu ekonomi perlu memasukkan semua unsur kompleksitas manusia dalam setiap perhitungan prediksinya, sehingga akan  membentuk “ilmu ekonomi holistik” yang lebih kompleks agar dapat menjawab semua dinamika manusia yang sangat kompleks, termasuk dinamika homo economicus secara makro nasional, regional dan global. Seperti berbagai jenis obat kedokteran yang selama ini memakai bahan kimiawi yang sering memberikan “side effects” yang merugikan pasien, dimana pada abad biologi ini akan ditemukan berbagai jenis obat natural (real herbal) dengan komposisi senyawa bio-kimiawi kompleks untuk menyembuhkan bahkan mencegah terjadinya berbagai penyakit, demikian juga ilmu ekonomi linier ini justru seringkali kebijakannya tidak memberikan efek penyembuhan ekonomi secara benar dan total (trickle down effect, ekonomi pembangunan, kebijakan fiskal dan moneter), tetapi justru makin membuat kondisi ekonomi, termasuk kemiskinan, jurang kaya dan miskin serta pengangguran yang makin banyak dan parah. 

Selama ini kita hanya menyalahkan kapitalisme, globalisasi, perdagangan bebas, proteksionisme, tapi sebenarnya “root cause”nya adalah ketidakmampuan ilmu ekonomi mengelola perekonomian dunia secara baik dan benar, termasuk berbagai prediksi dan asumsi yang selalu meleset dan selalu direvisi berkali-kali. Jadi makin kompleks suatu metoda maka makin cermat, akurat dan cepat dapat menyembuhkan suatu masalah (problem solving) yang akhirnya menuju suatu sistim preventif dengan early warning economic system, sehingga para ekonom dapat menghindarkan terjadinya suatu turbulensi, gejolak dan kepanikan homo economicus menuju kondisi krisis ekonomi. Dan menurut ramalan Prof. Smith (MIT) bahwa pada 2020 – 2030, dunia sudah makin lebih cepat bergerak dan antisipatif jika memakai ilmu biologi sebagai pondasi dari semua ilmu karena pada abad XXI ini adalah “Abad Biologi” dimana manusia tidak harus selalu pasrah pada suatu krisis dengan problem solving yang memakan biaya tinggi (bayar mahal konsultan bisnis dan ekonomi), kerugian akibat krisis dan korban akibat bencana alam serta krisis ekonomi, sosial dan politik secara lokal, nasional, regional dan global, dimana akan banyak profesi (guru, dokter, pialang, dan lain-lain.) dan beberapa ilmu akan  hilang  atau merger dengan ilmu-ilmu lainnya, termasuk ilmu ekonomi, matematika dan statistika.

         Meski perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda perlambatan, hendaknya ini tidak membuat kita pesimistis. Ada beberapa indikator yang menujukkan ketahanan ekonomi nasional cukup baik. Salah satunya, neraca transaksi berjalan masih surplus, kendati angkanya terus menyusut. Data terakhir BPS juga menujukkan membaiknya neraca perdagangan biarpun ekspor Februari 2009 turun 32,86 % (yoy) dan turun 34,52 % dibandingkan Januari 2009. Perbankan juga relatif solid, dengan semua indikator kesehatan perbankan (ROA, ROE, NIM dan CAR) di atas rata-rata negara tetangga.

Memang Indonesia tidak akan mengalami dampak langsung dari tsunami finansil, kecuali pada pasar saham dan uang serta sektor ekspor (demand menurun) dan import (pelemahan Rupiah). Neraca perdagangan setelah April nanti akan cenderung menurun terus sesuai tingkat demand global terhadap ekspor Indonesia. Perbankan memang relative stabil, karena rendahnya exposure terhadap produk derivatif sub-prime mortages (hanya pada beberapa bank dan institusi keuangan lainnya). Tetapi yang harus diwaspadai ke depan adalah outstanding kredit sector riil, khususnya industri pengekspor yang akan sulit membayar hutangnya oleh anjloknya ekspor mereka, penurunan daya beli karena PHK di sektor industry yang akan sulit mencicil bahkan default semua kredit konsumsinya. Belum lama ini telah ada korban baru yaitu Bank IFI, selain Bank Century yang telah dilikuidasi BI dan menurut kami jika perbankan tidak hati-hati, khususnya bank kecil dan menengah serta mungkin juga bank besar (tidak mempan pemeo too big too fail, seperti beberapa bank besar dunia Lehman Brothers, Merril Lynch, Goldmansach, Citibank, dll) akan mengalami kerugian besar dan bahkan bangkrut jika tidak melakukan berbagai upaya prudential banking, penerapan manajemen risiko serta kredit konsumsi tanpa underlying asset dan income yang memadai secara terencana dan terkendali dengan baik pada kelompok kecil menengah bawah yang rentan terhadap gejolak dan krisis ekonomi.

Momentum mengakselerasi

         Optimisme juga terpancar dari kalangan konsumen. Hasil survey konsumen oleh Danareksa Research Institute memperlihatkan, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Maret 2009 naik 5,9 %. Pada Februari lalu, IKK juga naik, tapi hanya sebesar 2,6 %. Meskipun masih di bawah level optimistis, IKK sebesar 87,8 poin merupakan angka ter- tinggi dalam dua tahun terakhir (KONTAN, 3/4).

          Ekspektasi masyarakat yang membaik tersebut tentunya jangan membuat para pengambil keputusan berleha-leha. Kondisi tersebut justru harus mereka jadikan momen- tum untuk mengakselerasi berbagai pelaksanaan program pembangunan, antara lain percepatan  realisasi  stimulus  fiskal – terutama  stimulus  di  sektor  infrastruktur. Nilai stimulus untuk proyek infrastruktur dialokasikan Rp. 12,2 Trilyun. Tadinya, dana ini bakal mulai dicairkan pada 18 Maret lalu, tapi tidak berjalan mulus karena terhambat dalam pembentukan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Kelima departemen yang DIPA-nya masih macet adalah Departemen Perhubungan yang mendapat jatah tambahan anggaran Rp. 2,19 Trilyun, Departemen Kelautan dan Perikanan (Rp. 100 miliar), Departemen Pertanian (Rp. 650 miliar), Departemen Perdagangan (Rp. 215 miliar), serta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Rp. 300 miliar).
          Padahal bila realisasi stimulus infrastruktur berjalan mulus, itu dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian. Dengan begitu, hal ini akan membentuk ekspektasi positif bagi masyarakat. Karena itu, para pengambil kebijakan perlu memiliki sense of urgency, sehingga dapat bekerja cepat dalam merealisasikan proyek stimulus infrastruktur.

          Menurut kami, dengan naiknya Indeks Kepercayaan Konsumen dengan data pe- ngambilan sampel yang random dan uji statistika, belumlah merupakan kondisi riil dari ekspektasi dan antusiasme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depannya. Karena IKK ini juga akan mengikuti alunan fluktuasi perkembangan dinamika ekonomi yang ada di masyarakat. Seringkali kita terjebak oleh symptom atau gejala sesaat yang justru meru- pakan isyarat reversible bahwa kondisi ekonomi belum membaik bahkan cenderung turun terus. Hal ini terlihat jelas pada pergerakan IHSG, Rupiah, Komoditi yang kadangkala kita tertipu oleh persepsi, padahal riilnya adalah naik untuk turun atau turun untuk naik.
Percepatan cair dan implementasi stimulus ekonomi, utamanya infrastruktur tidak akan berdampak langsung hingga akhir kwartal II dan mulai terasa pada kwartal III – IV  yaitu Agustus hingga Desember 2009, mirip pelaksanaan berbagai anggaran APBN selama ini.

Stimulus ekonomi ini hanyalah berdampak sesaat saja dan magnitudenya tidak terlalu besar dirasakan, khususnya oleh masyarakat menengah ke bawah, dimana stimulus infrastruktur yang dapat menampung tenaga kerja hanyalah sebesar Rp. 12,5 Triyun. Sisanya malah diperuntukkan bagi pemotongan pajak di industri dan departemen yang rawan penyelewengan dan korupsi, sehingga tidak berdampak terlalu signifikan. Menurut kami, stimulus sebesar Rp. 87 Trilyun adalah masih kurang dan perlu ditambah menjadi Rp. 150 – 200 Trilyun, khususnya bagi infrastruktur, UKM dan daya beli masyarakat. AS saja dengan stimulus US$ 1 Trilyun (Rp. 11. 000 Trilyun), belum memberikan efek ber- arti di perbankan, industri, properti dan masyarakat, kecuali di bursa saham dan komoditi dengan ekspektasi bahwa stimulus dapat berjalan baik untuk menggairahkan ekonomi. Tetapi apakah ekspektasi di bursa saham dan komoditi dapat diikuti oleh ekspektasi di sektor riil dan konsumsi masyarakat serta benar-benar dapat memicu pertumbuhan dan aktivitas ekonomi secara nyata, tentulah kita sebaiknya “wait and see” kinerja Obama serta terlalu dini untuk mengatakan bahwa ekonomi AS berada di jalur berkelanjutan.
 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan  di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Ternyata Ilmu Ekonomi Tak Mampu Meramal datangnya Depresi Besar 1930, Krisis Ekonomi Asia 1997, Resesi Ekonomi AS 2007 dan Krisis Hutang Eropa saat ini.


Lanjutan tulisan UKAY KARYADI :  Prediksi dan Ekspektasi pada Koran KONTAN, 7 April 2009.  

Komentar oleh Edmond F. La’lang (pengamat ekonomi dan lingkungan hidup)

Misalnya, depresi besar 1930-an di Amerika benar-benar di luar dugaan para ekonom. Setelah pasar saham anjlok pada 1929, para ekonom masih yakin pereknomian tidak me- ngalami kemunduran yang substansial. Bahkan, pada akhir 1931, ketika perekonomian benar-benar dalamkeadaan sangat gawat, ekonom sekaliber Irving Fisher memprediksi bahwa perekonomian akan pulih dengan cepat. Realitasnya, prediksi tersebut jauh panggang dari api. Hal serupa terjadi di Indonesia. Sebelum krisis ekonomi yang dimulai medio 1997, banyak pengamat ekonomi meramalkan bahwa kondisi perekonomian baik-baik saja. Mereka menyodorkan sejumlah indikator ekonomi untuk menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. 

            Menurut kami, dengan berbagai realitas ini, semestinya para ekonom mulai menyadari whats wrong with my economy knowledge ? Dan mulai berbenah diri terhadap berbagai teori, simulasi, asumsi dan tehnik perhitungan ekonometrika, matematika dan statistikanya (linier berdimensi rendah atau 1) untuk di-komplekskan dengan metoda yang berdimensi lebih tinggi (2 – 3) dan kompleks dengan memasukkan berbagai unsur sifat dasar humanis manusia biologis (bioritmik), mental (kasih sayang, berjiwa sosial / pilantrofis, keberanian, hati nurani, kejujuran, egoism, ketamakan, kesatria), psikologis (kekawatiran, gugup, depresi, kepanikan, semangat, antusiasme, kegairahan), lingkungan hidup (ekosistim, sumberdaya hayati & non hayati, dinamika hutan, siklus meteorologi), sosial (budaya, adat, sistim kemasyarakatan) dan politis (pemerintahan, kepartaian)  dengan mengembangkan secara benar, tepat dan  ter-arah  terhadap  “ilmu  bio - dinamika  ekonomi”  dan  “bio - matematika  quantum”.

         Sebaliknya, pada beberapa kasus, ramalan suram tentang kondisi ekonomi mulai tidak seseram yang digambarkan. Karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil proyeksi perekonomian di masa depan, perlu mengkritisi pelbagai ramalan eko-nomi yang disodorkan para forecaster. Harap diingat, validitas prediksi para peramal sangat tergantung pengggunaan dan pemilihan model dan asumsi-asumsi tentang variable-variable eksogen.

Tapi menurut kami, mestinya suatu peramalan haruslah mem-berikan suatu validity guidance forecasting, dalam arti bukan suatu persepsi tapi suatu “kepastian realitas yang harus dan pasti terjadi” dengan memberikan suatu gambaran jelas tentang proyeksi perekonomian di masa depan. Penerapkan model dengan berbagai asumsi inilah yang membuat suatu prediksi menjadi tidak valid dan realistis, karena asumsi hanyalah merupakan hasil pemikiran dan persepsi forecaster yang sering tidak sesuai dengan kondisi riil ekonomi yang terjadi saat ini dan di masa depan, sehingga justru membuat hasil prediksi mereka “tidak valid dan reliable” dan akan direvisi terus. Seringkali asumsi ini hanyalah bersifat fisik dan semu tanpa menyadari kenyataan adanya kompleksitas mental dan pikiran manusia serta kekuatan lingkungan alam yang akan selalu mempengaruhi semua aktivitas manusia di dunia ini yang menghasilkan suatu interaksi dan sinergi yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya. Perlu diingat bahwa metoda ekonomi hanyalah bersifat fisik dan linier (katakanlah sebagai program Windows 1990) sedang manusia dan alam bersifat kompleks, hidup (biologis) dan metafisik (program Windows 2020) yang tentunya sulit terbaca oleh ekonometrika yang menghasilkan suatu kegagalan untuk membaca dengan tepat dan akurat semua dinamika manusia dan alam dalam bidang ekonomi, bisnis, sosial, politik dan lingkungan hidupnya yang bermuara pada gagalnya para ekonom untuk mengetahui adanya tsunami finansil dan resesi serta deflasi ekonomi global. Dengan demikian akan sulit kiranya para ekonom dapat menemukan jalan terbaik untuk menyelesaikan problem resesi ekonomi dunia secara cepat, terarah, terukur dan terandalkan dengan  memakai  metoda  linieristik. 

Akhirnya yang terjadi bahwa pemulihan ekonomi nantinya adalah bukan hasil resep para  ekonom, tapi hasil daya juang dan upaya manusia secara global untuk pulih kembali sesuai alunan bioritmik dan fluktuasi ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh kekuatan berdimensi 2 – 4. Kegagalan metoda ilmu ekonomi inilah yang membuat mereka me-nyebutkan penurunan  dan stagnasi ekonomi sebagai suatu ketidakpastian dan menimbul-kan risiko yang tidak dapat dikuasai manusia. Padahal hidup ini adalah penuh kepastian jika manusia dapat hidup harmonis dengan Tuhan, alam dan sesamanya dengan selalu berpatokan taat azas pada hukum Tuhannya, alamnya dan dunianya. Tuhan telah menciptakan sistim kompleksitas alam ini untuk dipelajari, diteliti, dikembangkan dan dikembangkan oleh otak manusia demi kelangsungan hidup manusia secara turun temurun agar terhindar dari berbagai bencana ekonomi, bencana alam, bencana penyakit, bencana  sosial  dan  bencana  politik  di  dunia  ini.

        Ilmu ekonomi memiliki keterbatasan dalam menjawab persoalan sosial-ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Menurut kami, hal ini jelas, karena ilmu ekonomi memakai metoda linier yang sederhana sedang dinamika alam dan manusia bersifat majemuk dan kompleks. Karena itu, para ekonom (yang menyadari hal tersebut) akan sangat berhati-hati dalam melakukan proyeksi dan memberikan saran kebijakan ekonomi. Jelas betul, karena ilmu ekonomi tidak pakem lagi, apalagi dengan makin terbukanya dan dinamisnya ekonomi nasional dan global yang saling bergantung, berinteraksi dan berintegrasi maka sangat diperlukan secara mendesak dan mendasar untuk mengubah paradigma ilmu ekonomi. Kalau tidak, akan demikian teruslah berbagai kegagalan forecasting ekonom dan pebisnis di masa akan datang. Untuk menjadi seorang forecaster andal (selalu tepat ramalannya) dan mendunia, diperlukan suatu metoda bio-economic complex, pemanfaatan otak lebih besar dengan IQ (25 %), EQ (30 %) dan SQ (45 %), daya visoner yang jauh ke depan, open mind, open heart, open hand dan open pocket (jiwa sosial atau philantrophis). Jadi lulusan universitas dunia (Harvard, Stanford, Cambridge) dengan nilai Summa Cumlaude (nilai 4,0 dengan IQ di atas 120an), bukanlah suatu jaminan bahwa dia dapat melakukan peramalan dan membuat kebijakan ekonomi dan bisnis secara tepat dan brilian, karena terbukti dari kehancuran yang dibuat Wall Street yang berisi penuh dengan jagoan ekonomi – bisnis bermodal metoda matematika, statistika dan ekonometrika canggih. Hal sebaliknya terlihat dari keberhasilan beberapa investor global seperti George Soros, Warren Buffet, Pendelton, A. Fessant, dan lainnya dapat meraih gain besar dan mempunyai pengaruh besar di pasar uang dan saham dunia, tanpa harus mendasarkan keputusan investasinya pada peramalan ekonomi mikro dan makro dari para forecaster di Wall Street, tetapi memakai ilmu lain (fisika, kimia, dan lain-lain.) yang bukan berdasarkan ilmu ekonomi. 

 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Senin, 09 Juli 2012

Hello ” Friends ”, ini ada sebuah visi bagi Investasi dan Trading

Untuk memperoleh banyak keuntungan secara Hati-hati dan Professional dengan Sistim Biologis.
Tawaran untuk memberikan bantuan Bio-Manajemen dan Bio-Risiko serta mengelola  Dana Perusahaan atau Perorangan dengan Hasil Tinggi Risiko Rendah (High Return Low Risk) :

1. http://trendekonobisnis-1.blogspot.com/2012/10/mengelola-dana-anda.html
2. http://trendekonobisnis-1.blogspot.com/2012/03/manajemen-penempatan-dana-menganggur.html


Dan kami sajikan daftar sejumlah broker yang dapat dipercaya :
http://rekan-ib.blogspot.com/  yaitu antara lain seperti di bawah ini :
 1. Loyal Forex : http://www.loyalforex.com/
 2. EXNESS Forex brokerage, CFDs, Future, Training : https://www.exness.com/
 3. Forex4you : http://www.forex4you.com/
 5. Financial Visualitation : http://finviz.com/
 6. Forex Pros : http://www.forexpros.com/
 7. Dan broker lainnya.

Juga lihat artikel blog ini :
1. Metoda kami adalah Dinamika Biosiklus Ekonobisnis yang dapat mengetahui dengan jelas leih dulu apa yang akan terjadi di masa depan tanpa menggunakan ilmu ekonomi.Metoda ini untuk menghindari berbagai risiko dan masalah yang akan terjadi dengan sebuah visi yang luas dan jauh ke depan. …. http://trendekonobisnis-1.blogspot.com/2012/05/teori-reflecsity-george-soros-teori.html
2. Metoda kami dapat dimanfaatkan dalam perencanaan strategis perusahaan anda dalam jangka menengah dan jangka panjang yang akan match (tepat dan sesuai) dengan fluktuasi ekonomi global. Hal ini akan membuat perusahaan anda tidak hanya Selangkah Lebih Maju, tetapi memiliki sebuah Lompatan Jauh ke depan agar mampu terhindar dari krisis dan resesi ekonomi yang akan makin sering terjadi di masa depan nantinya.. …. http://trenprediksi-1.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-bio-ekonomi-natural-dalam.html
3. Econobusiness Biocycle Dinamis atau Bio-ekonomi natural dapat digunakan dalam kaitannya dengan prediksi berbagai kemungkinan terjadinya  perubahan dalam pertumbuhan ekonomi, suku bunga kredit, tingkat inflasi, fluktuasi harga bahan baku dan penolong bahan, perubahan selera konsumen, tingkat persaingan , menyusut pangsa pasar, munculnya pesaing baru dan produk baru dan berbagai faktor lainnya……. http://trendekonobisnis-1.blogspot.com/2012/03/kondisi-dinamika-biosiklus-ekonobisnis.html
Juga dapat dilihat artikel berikut ini :
http://trenprediksi-1.blogspot.com/2012/06/pemanfaatan-bio-ekonomi-natural-dalam.html  ;  http://trendekonobisnis-1.blogspot.com/2012/03/kebijakan-moneter-yang-kurang.html

Catatan Kaki :
         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi (bisnis, sosial dan politik) akan selalu dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis).
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :Kontak :