Lanjutan tulisan UKAY KARYADI : Prediksi dan Ekspektasi pada Koran KONTAN, 7 April 2009.
Komentar
oleh Edmond F. La’lang (pengamat ekonomi dan lingkungan hidup)
Misalnya, depresi besar 1930-an di Amerika benar-benar di
luar dugaan para ekonom. Setelah pasar saham anjlok pada 1929, para ekonom
masih yakin pereknomian tidak me- ngalami kemunduran yang substansial. Bahkan,
pada akhir 1931, ketika perekonomian benar-benar dalamkeadaan sangat gawat,
ekonom sekaliber Irving Fisher memprediksi bahwa perekonomian akan pulih dengan
cepat. Realitasnya, prediksi tersebut jauh panggang dari api. Hal serupa terjadi di Indonesia. Sebelum krisis ekonomi yang dimulai
medio 1997, banyak pengamat ekonomi meramalkan bahwa kondisi perekonomian
baik-baik saja. Mereka menyodorkan sejumlah indikator ekonomi untuk menunjukkan
bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.
Menurut kami, dengan
berbagai realitas ini, semestinya
para ekonom mulai menyadari whats wrong with my economy knowledge ? Dan mulai
berbenah diri terhadap berbagai teori, simulasi, asumsi dan tehnik perhitungan
ekonometrika, matematika dan statistikanya (linier berdimensi rendah atau 1)
untuk di-komplekskan dengan metoda yang berdimensi lebih tinggi (2 – 3) dan
kompleks dengan memasukkan berbagai unsur sifat dasar humanis manusia biologis
(bioritmik), mental (kasih sayang, berjiwa sosial / pilantrofis, keberanian,
hati nurani, kejujuran, egoism, ketamakan, kesatria), psikologis (kekawatiran,
gugup, depresi, kepanikan, semangat, antusiasme, kegairahan), lingkungan hidup
(ekosistim, sumberdaya hayati & non hayati, dinamika hutan, siklus
meteorologi), sosial (budaya, adat, sistim kemasyarakatan) dan politis
(pemerintahan, kepartaian) dengan mengembangkan
secara benar, tepat dan ter-arah terhadap
“ilmu bio - dinamika ekonomi” dan “bio - matematika quantum”.
Sebaliknya,
pada beberapa kasus, ramalan suram tentang kondisi ekonomi mulai tidak seseram
yang digambarkan. Karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil
proyeksi perekonomian di masa depan, perlu mengkritisi pelbagai ramalan eko-nomi
yang disodorkan para forecaster. Harap diingat, validitas prediksi para
peramal sangat tergantung pengggunaan dan pemilihan model dan asumsi-asumsi
tentang variable-variable eksogen.
Tapi menurut kami,
mestinya suatu peramalan haruslah mem-berikan suatu validity guidance
forecasting, dalam arti bukan suatu persepsi tapi suatu “kepastian realitas yang harus dan pasti terjadi” dengan
memberikan suatu gambaran jelas tentang proyeksi perekonomian di masa depan.
Penerapkan model dengan berbagai asumsi inilah yang membuat suatu prediksi
menjadi tidak valid dan realistis, karena asumsi hanyalah merupakan hasil
pemikiran dan persepsi forecaster yang sering tidak sesuai dengan kondisi riil
ekonomi yang terjadi saat ini dan di masa depan, sehingga justru membuat hasil
prediksi mereka “tidak valid dan
reliable” dan akan direvisi terus. Seringkali asumsi ini
hanyalah bersifat fisik dan semu tanpa menyadari kenyataan adanya kompleksitas
mental dan pikiran manusia serta kekuatan lingkungan alam yang akan selalu
mempengaruhi semua aktivitas manusia di dunia ini yang menghasilkan suatu
interaksi dan sinergi yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya.
Perlu diingat bahwa metoda ekonomi hanyalah bersifat fisik dan linier
(katakanlah sebagai program Windows 1990) sedang manusia dan alam bersifat
kompleks, hidup (biologis) dan metafisik (program Windows 2020) yang tentunya
sulit terbaca oleh ekonometrika yang menghasilkan suatu kegagalan untuk membaca
dengan tepat dan akurat semua dinamika manusia dan alam dalam bidang ekonomi,
bisnis, sosial, politik dan lingkungan hidupnya yang bermuara pada gagalnya
para ekonom untuk mengetahui adanya tsunami finansil dan resesi serta deflasi
ekonomi global. Dengan demikian akan sulit kiranya para ekonom dapat menemukan
jalan terbaik untuk menyelesaikan problem resesi ekonomi dunia secara cepat,
terarah, terukur dan terandalkan dengan
memakai metoda linieristik.
Akhirnya yang terjadi
bahwa pemulihan ekonomi nantinya adalah bukan hasil resep para ekonom, tapi hasil daya juang dan upaya
manusia secara global untuk pulih kembali sesuai alunan bioritmik dan fluktuasi
ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh kekuatan berdimensi 2 – 4. Kegagalan
metoda ilmu ekonomi inilah yang membuat mereka me-nyebutkan penurunan dan stagnasi ekonomi sebagai suatu
ketidakpastian dan menimbul-kan risiko yang tidak dapat dikuasai manusia.
Padahal hidup ini adalah penuh kepastian jika manusia dapat hidup harmonis
dengan Tuhan, alam dan sesamanya dengan selalu berpatokan taat azas pada hukum
Tuhannya, alamnya dan dunianya. Tuhan telah menciptakan sistim kompleksitas
alam ini untuk dipelajari, diteliti, dikembangkan dan dikembangkan oleh otak
manusia demi kelangsungan hidup manusia secara turun temurun agar terhindar
dari berbagai bencana ekonomi, bencana alam, bencana penyakit, bencana sosial
dan bencana politik
di dunia ini.
Ilmu
ekonomi memiliki keterbatasan dalam menjawab persoalan sosial-ekonomi yang
terjadi di masyarakat.
Menurut kami, hal ini
jelas, karena ilmu ekonomi memakai metoda linier yang sederhana sedang dinamika
alam dan manusia bersifat majemuk dan kompleks. Karena itu, para ekonom (yang menyadari hal tersebut) akan sangat
berhati-hati dalam melakukan proyeksi dan memberikan saran kebijakan ekonomi.
Jelas betul, karena ilmu ekonomi tidak pakem lagi, apalagi dengan makin
terbukanya dan dinamisnya ekonomi nasional dan global yang saling bergantung,
berinteraksi dan berintegrasi maka sangat diperlukan secara mendesak dan
mendasar untuk mengubah paradigma ilmu ekonomi. Kalau tidak, akan demikian
teruslah berbagai kegagalan forecasting ekonom dan pebisnis di masa akan
datang. Untuk menjadi seorang forecaster andal (selalu tepat ramalannya) dan
mendunia, diperlukan suatu metoda bio-economic complex, pemanfaatan otak lebih
besar dengan IQ (25 %), EQ (30 %) dan SQ (45 %), daya visoner yang jauh ke
depan, open mind, open heart, open hand dan open pocket (jiwa sosial atau
philantrophis). Jadi lulusan universitas dunia (Harvard, Stanford, Cambridge)
dengan nilai Summa Cumlaude (nilai 4,0 dengan IQ di atas 120an), bukanlah suatu
jaminan bahwa dia dapat melakukan peramalan dan membuat kebijakan ekonomi dan
bisnis secara tepat dan brilian, karena terbukti dari kehancuran yang dibuat Wall
Street yang berisi penuh dengan jagoan ekonomi – bisnis bermodal metoda
matematika, statistika dan ekonometrika canggih. Hal sebaliknya terlihat dari
keberhasilan beberapa investor global seperti George Soros, Warren Buffet,
Pendelton, A. Fessant, dan lainnya dapat meraih gain besar dan mempunyai
pengaruh besar di pasar uang dan saham dunia, tanpa harus mendasarkan keputusan
investasinya pada peramalan ekonomi mikro dan makro dari para forecaster di
Wall Street, tetapi memakai ilmu lain (fisika, kimia, dan lain-lain.) yang
bukan berdasarkan ilmu ekonomi.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan
Kontak :
Edmond F. La'lang
Email : edmond.lalang@gmail.com
Telp. : +62031-3538606
HP : +62081-553080521
Linkedin :
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :
Catatan Kaki :
Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya. Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis).
Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi
Edmond F. La'lang
Email : edmond.lalang@gmail.com
Telp. : +62031-3538606
HP : +62081-553080521
Linkedin :
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar