Jumat, 25 Mei 2012

Hal penting dalam Investasi dan Trading, khususnya bagi Pemula :


1. Gunakanlah uang ekstra deposito atau tabungan anda yang bukan bagi kebutuhan bulanan, seperti untuk makanan, minuman, keperluan sekunder dan cicilan kewajiban dan hutang anda. Modal semestinya hanya sekitar 20 % dari deposito anda dan selanjutnya membaginya dalam sebuah portofolio ke saham, forex maupun investasi lainnya jika memadai. Setiap portofolio ini akan mempunyai komposisi beragam untuk investasi menengah (bulanan) dan panjang (kuartalan atau semesteran), sedang untuk trading gunakan secara harian dan hindari intraday trading (hanya 10 – 20 % dari setiap portofolio) jika anda masih “pemula”, karena volatilitas dan gejolak setiap 15 menit hingga 1 jam dapat sering terjadi.

2. Pada setiap posisi gunakan “stop loss” hingga batasan  15 - 25 pips (point) agar posisi yang diambil jika berlawanan dengan pergerakan harganya tidak menimbulkan rugi yang lebih besar. Untuk trading intraday gunakan grafik 15 menit hingga 1 jam, untuk daily gunakan grafik 4 jam – mingguan, untuk mingguan (jangka menengah) gunakan grafik daily, mingguan dan bulanan serta untuk bulanan (jangka panjang) gunakan grafik mingguan, bulanan, kuartal dan tahunan. Tapi untuk setiap pengambilan posisi jangka pendek, menengah dan panjang agar mendapatkan harga terbaik, maka sebaiknya pakai grafik 5 –15 menit dengan melihat grafik 1 menitnya.

3. Jangan mudah panik dan takut jika terjadi sedikit kerugian yang masih dapat ditanggung, jangan mengikuti arus pasar yang sering bergejolak, jangan serakah, jangan mengikuti saran teman atau hasil analisis yang mungkin saja keliru tapi harus dari analisis anda sendiri untuk belajar menjadi investor dan trader yang hebat. Tentukan secara instant ataupun pending price untuk mendapatkan harga yang rasional dan jangan selalu terhanyut pergerakan harga yang volatile, sering baik atau turun cepat tapi akhirnya harga cepat pulih kembali ke harga sebelumnya akibat daya tarikan volume dan jumlah pemain yang sangat banyak di pasar.

4. Gunakan berbagai indikator tehnis untuk trading dan indicator makro ekonomi untuk investasi sebagai pegangan utama, termasuk trend grafik harian, mingguan dan bulanan.

5. Mengikuti gerakan 1 – 5 menit untuk dapatkan keuntungan besar justru sering membuat anda mengalami kerugian dan akan selalu berusaha mengembalikan kerugian dengan menambah posisi 2 – 5 kali lipat, sedang tren pasar berkebalikan. Jadi jangan berjudi yang selalu penasaran untuk menutupi kerugian sebelumnya, tetap cool dan tenang agar anda tidak emosi jika posisi anda berbeda dengan pergerakan pasar. Ikutlah alunan pasar apakah mau naik atau turun dan jangan melawannya jika anda belum ahli dan berpengalaman.

6. Jika anda telah mahir, lakukan mirip anda surfing di pantai dan mengikuti alunan gelombangnya tanpa harus terjatuh, pelajari berbagai indikator tehnis dan alunan siklusnya.

7. Karena bergairah dan sangat yakin benar, anda seringkali akan membeli pada rally-rally (kenaikan harga yang cepat dan tinggi), maka anda akan ikut membeli. Nasehatnya adalah jangan membeli pada harga tinggi (tertinggal karena masih ragu), tapi tunggu koreksi 5 – 15 menit untuk membeli jika memang trennya bullish secara harian (perhatikan grafik 1 H, 4 H dan daily). Demikian juga sebaliknya, karena banyak yang terperangkap merugi karena sesaat naik atau turun lalu harganya berbalik arah dengan cepat juga, maka posisi anda akan negatif (minus) pada balance sheetnya. Jangan lupa pakai posisi Stop Loss dan Target Price, hal ini karena volatilitas pasar sangat besar (sering terjadi jika ada berita dan data fundamental ekonomi ataupun berita politik), sehingga yang akan terjadi posisi buy atau sell anda akan menjadi berkebalikan yang melewat posisi anda sebelamunya dan akhirnya posisi anda akan menjadi minus di balance sheetnya. Misalkan, posisi buy EUR/USD = 1.3250, naik sebentar sekitar 1.3280 dan anda masih mengharapkan naik terus menuju 1,3290 bahkan ke 1,3325 menurut analisa anda, tapi ternyata meleset dan tren harga pasar menurun cepat kea rah 1.3235 bahkan mau menuju ke 1.3200 dan akhirnya anda akan merugi : 1.3250 – 1.3200 = - 50 pips. Jadi jangan lupa memasang Stop Loss di 1.3225 - 1.3230 dan Target Price di 1.3275 – 1.3278. Meski sedikit, tapi cukup menguntungkan dibanding menunggu dan akhirnya merugi.
 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Biosiklus dan Bioritmik dalam Bisnis Perusahaan (Ekonomi Mikro)


Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)

          Bioritmik bisnis (ekonomi mikro) sebenarya adalah pembentuk makro ekonomi dari suatu negara, layaknya milyaran sel-sel kecil yang membentuk sebuah tubuh manusia. Seringkali kita lebih mementingkan kondisi makro ekonomi, tanpa perlu memperkuat ekonomi mikro, padahal pandangan dan kebijakan ini sangat keliru, karena dari sel-sel mikro yang kuat dan sehat maka akan membentuk sebuah tubuh makro ekonomi yang kuat dan sehat. Dengan demikian jika pertumbuhan sebagian besar sel-sel mikro mengalami suatu kendala, banyak hambatan, penyakit dan virus, maka juga akan mempengaruhi secara nyata vitalitas dan kondisi makro ekonominya. Ekonomi mikro terdiri dari berbagai kegiatan bisnis, seperti industri (besar, menengah, kecil) dan jasa-jasa perdagangan riil dan finansil (besar, menengah, kecil), hingga toko- toko ritel tradisional dan modern serta PKL. Sebuah industri akan terdiri dari entitas manufaktur yang didukung oleh berbagai perusahaan supplier bahan baku dan penolong, barang setengah jadi, barang komponen serta jaringan distribusi dan retail untuk memasarkan produk manufakturnya. Fluktuasi harga dari berbagai jenis komoditas bahan baku, penolong dan komponen ini akan menentukan tingkat harga cost of manufacturing serta cost of goods sold serta tingkat laba perusahaannya dan tingkat penetrasi ke pasar (pangsa pasar) yang akan menentukan pula tingkat fluktuasi keuntungan, peluang, pertumbuhan, persaingan dan risiko bisnisnya. 

         Seringkali ekonomi mikro diidentikkan dengan sektor riil yang bergerak lamban, bersifat fisik berupa bangunan luas dari pabrik, real estate, bangunan properti dan lahan pertanian (dalam arti luas) dengan hasil produk yang “tangible”. Sedangkan ekonomi makro diidentikkan dengan sektor finansil / perbankan yang selalu terjadi pergerakan cepat dalam kurva bisnis dan yang sering menyebabkan kondisi “bubble economy dan overheating”, oleh ekspansi kredit ke sektor riil dan jasa, spekulasi berlebihan di pasar uang, saham, derivatif dan komoditas serta bersifat maya (virtual) dengan hasil produk jasa yang “intangible”. Pergerakan yang cepat dan raksasa di sektor finansil ternyata memang dapat membuat kondisi pasar finansil menanjak tinggi dengan raly-raly, dan akhirnya bergejolak (turbulences) untuk catastroph dan crash landing yang menimbulkan kepanikan bagaikan sebuah efek tsunami, gempa dan snow balling. Pelaku finansil bagaikan sebuah gerakan ikan di lautan, burung di udara dan massa angin (udara) yang dapat bergerak cepat antar negara dan benua dalam kecepatan tinggi yang didukung oleh kecanggihan sistim komputerisasi dari teknologi informasi dan telekomunikasi yang mengglobal. Gerakan cepat dan raksasa inilah yang dapat menimbulkan efek badai (angin) atau tsunami (air) yang dapat merusak dan fatal, jika dianggap akan terjadinya sebuah gejolak karena krisis dan resesi, seprti yang telah kita alami pada 1997/1998 (kasus hutang), AS pada 2007 (kasus sub prime mortgages) dan Eropa pada 2012 (kasus krisis hutang Negara dan swasta) yang sedang bergejolak saat ini. Sedang gerakan sektor riil, tentu akan sulit untuk segera memindahkan berbagai asset bangunan, mesin, manusia dan produknya dalam waktu singkat.
       
      Jadi terdapat berbagai faktor kompleksitas yang saling mempengaruhi (interinfluence) dan ketergantungan (interdependent) antara ekonomi makro dan ekonomi mikro yang harus disikapi secara bijak, tepat, prudent dan visioner.  Untuk itu para ekonom dan pebisnis seharusnya menyadari kondisi kompleks ini dengan memakai teori ilmu ekonomi dan bisnis yang kompleks dan berdimensi tinggi (2 – 4) agar dapat lebih mengetahui berbagai alunan kondisi ekonomi makro, mikro dan elemen pendukungnya berupa fluktuasi harga komoditas dan perubahan iklim. Kondisi yang dihadapi dunia saat ini layaknya saat krisis masuk ke musim gugur (daun-daun korporasi berguguran/bangkrut) dan sekarang memasuki musim dingin (winter). Apakah dengan berbagai kebijakan ekonomi dan moneter dengan suku bunga rendah, quantitative money easing, bailout dan stimulus dapat bekerja baik untuk pemulihan dan sehat kembali dengan memasuki musim semi (bunga-bunga bersemi dan tumbuh kembali) atau sessat saja dan segera masuk ke musim panas untuk menghadapi musim gugur dan musim dingin berikutnya yang berkepanjangan seperti yang telah dialami oleh Jepang sejak 1990 hingga saat ini. 
        
        Memang dengan paket suku bunga rendah dan quantitative easing oleh Bank Sentral serta bailout dan stimulus oleh kebijakan fiskal keuangan cukup membuat efek agak hangat dan dapat membantu sektor perbankan dan finansil lainnya, tetapi tidak untuk sektor riil (hanya pemain besar saja) yang justru dapat memberikan sebuah perbaikan sistim, pertumbuhan sehat dan leveraging alamiah terutama bagi sektor manufaktur, properti, infrastruktur dan jasa lainnya. Pertanyaan adalah apakah hal ini dapat berlanjut menjadi sebuah pemulihan yang kuat, sehat dan jangka panjang, terutama mengurangi tingkat pengangguran (unemplyoment rate) dan commodity inflation by speculations atau hanyalah bangun sesaat untuk jatuh kembali lebih ke bawah, seperti yang telah diprediksikan oleh pakar ekonomi USA, Prof. Nouriel Roubini bahwa ekonomi  Amerika akan mengalami  suatu  kondisi  “double dip recession”  oleh kebijakan ekonomi yang kurang tepat serta beban hutang yang makin menggunung yang dapat berakibat “default” (gagal bayar), risiko inflasi, risiko sistemik gagal bayar (default) negara-negara Eropa, seperti Yunani,  Portugal dan  Spanyol   serta risiko gejolak spekulatif di bursa komoditas minyak dan komoditas lainnya yang akhirnya harus direstrukturisasi dengan biaya makin mahal serta sektor manufaktur Amerika yang makin kalah di pasar domestik dan global dari produk-produk China dan negara-negara lainnya. Dan secara bio-ritmik memang seharusnya terjadi secara perlahan dan gradual untuk sebuah resesi yang berkepanjangan jika dapat dikelola secara benar, prudent dan professional untuk meredam resesi berat pada masa yang akan datang dengan cara preventif yang bersifat  “Zero Problem  and Zero Cost” agar pertumbuhan ekonomi memberikan Value Added yang tinggi. 

       Belum lagi akan datangnya Revolusi Industri Digital Printing berdimensi ketiga (3D) yang sangat berguna bagi berbagai jenis industri manufaktur, teori pengembangan ilmu ekonomi makro, manajemen, bisnis finansil, kesehatan, konstruksi, jasa dan lainnya untuk merubah mindset, paradigma, sistim dan tata cara kelola yang lebih kompleks, akurat, lebih murah, lebih berkualitas, durabilitas yang tahan lama dan kuat, lebih performance. Hal ini akan memangkas dengan signifikan semua biaya ekonomi, bisnis dan industri untuk menjadi lebih efisien, efektif dan value added yang lebih tinggi, lebih besar dan tentu saja omset serta revenue yang lebih meroket lagi. Hal ini dimulai dengan munculnya Digital Printing 3D untuk memprogram, menganalisis, memproses dan mencetak semua produk industrial manufakturing secara lebih murah, cepat, berkualitas dan bersifat customized dibandingkan proses industri manufakturing dengan teknologi yang masih lama yaitu bersifat linier atau berdimensi satu.

 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 


Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606

HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

 

Kamis, 24 Mei 2012

Teori Reflecsity George Soros, Teori Econophysics A. Tannous dan E. Fessant, Teori Semut & Kupu-kupu Paul Omerod, Elliot Wave serta Teori Bio-Economics dari Edmond yang tidak berdasarkan Ilmu Ekonomi Konvensional



Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)

           Teori Refleksitas dari Georges Soros mengatakan bahwa pertumbuhan akan me- ngalami peningkatan secara linier yang sering di"bubble" atau dihargai melebihi nilai wajarnya demi mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berlebih dengan memakai  segala daya upaya, strategi dan dana yang akhirnya mencapai puncaknya pada ketinggian harga tertentu. Pada pertumbuhan linier (bullish) ini akan tercapailah “tahap prosperity” yang sering membuat manusia makin bergairah, serakah dan percaya diri untuk terus bertumbuh, meski disadari atau tidak akan menimbulkan efek ketagihan mirip narkoba yang selalu mencoba naik melebihi tingkat kemampuan diri sendiri dan lingkungannya (self and environment carrying capacity) menurut teori Bio-Economic yang bersifat overdosis yang meracuni atau overbought.  Sudut lereng kenaikan harga menjadi sangat terjal yang dicapai hanya dalam waktu singkat (high return high risk) yang menyebabkan kondisi tubuh atau mesin bursa dan ekonomi akan cepat memanas (overheating).

            Menurut metode Econophysical Tannous dan Fessant adalah mirip rangkaian listrik yang terus memberikan power untuk bergerak dan bekerja, serta menurut teori Butterfly Economic Paul Omerod adalah aktivitas kupu-kupu mencari madu bunga tumbuhan (mirip buga kredit yang terasa manis madunya atau gerombolan semut yang berkeja dan berjalan beriringan sibuk mencari makan dan gula tanpa kenal lelah. Setelah mencapai puncaknya, akan terjadilah proses “self reinforcing (penguatan diri)” dari Reflecsity( Georges Soros), kelebihan beban rangkaian listrik teori econophysical (Tannous dan Fessant), penumpuk-an gerombolan semut pada satu area sempit (bottleneck) teori Butterfly Economic (Paul Omerod), peak carrying capacity teori Bio-Economi Natural  yang dapat menghabiskan sebagian besar dana, waktu, peluang dan korban harta demi untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi, tetapi ternyata tidak dapat tercapai, meski telah dilakukan berulang kali.

           Proses ini adalah mirip konsolidasi manajemen dan sideways ekonomi, tetapi umumnya para pelaku bisnis dan ekonom kurang tahu, bahkan tidak menyadari kondisi kritis ini dengan terus berekspansi bisnis, membeli saham pada harga tinggi, mengambil kredit berisiko tinggi, - karena berasumsi bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi, pangsa pasar dan bursa saham masih tetap menjanjikan pertumbuhan yang prospektif. Jika telah kehabisan dana, daya dan peluang untuk naik, mulailah terjadi proses nervous, frustrasi, kebingungan pada kondisi crowded (bergerombol) yang menimbulkan kemacetan, udara panas ruangan dan banyak rumors yang membingungkan. Dan pada akhirnya terjadilah catastroph (Georges Soros), tanah longsor, snowballing, kelelahan and kejutan, maximum sustainable growth (Bio-Economic), gempa bumi (Tannous dan Fessant), dan berhamburannya semut oleh gangguan tangan dari luar, dimana harga saham maupun pertumbuhan ekonomi menjadi tumbang dengan proses penurunan yang drastis atau terjadi gerakan free fall oleh gaya gravitasi untuk me- nurunkan semua massa dan asset dari ketinggian puncaknya hingga ke level bawah (base) ke tempat dimana level dia mulai naik. Demikian juga Metoda Elliot Wave (Wave 1, 2, 3, dst) yang memakai trend gelombang atau wave yang sama artinya dengan Siklus untuk memprediksi berbagai Indikator Ekonomi Makro, maupun berbagai kondisi pasar finansil, seperti di pasar saham, valas, komoditas, bond, obligasi dan berbagai derivatif lainnya.

             Disinilah terjadi proses hukum The Law of Deminishing Return (hukum kenaikan yang makin berkurang), dimana jika kita naik mirip sebuah lintasan peluru (ilmu mekanika) pada sudut terjal (lebih dari 70 derajat atau lebih dari lereng 45 %), katakanlah dalam waktu tempuh 1 jam pada ketinggian (Y) 1.000 m maka kita akan jatuh cepat oleh gaya gravitasi pada jarak pendek 200 m (X) dari mana kita mulai naik (titik 0). Dengan demikian segala daya upayadan kinerja manusia dalam kurun waktu tertentu akan terkoreksi secara alami pada tempat disekitar ketinggian dan lokasi dimana dia mulai melakukan pendakian, usaha dan kegiatan yang telah menghabis- kan banyak dana, usaha dan waktu yang berarti kembali pada titik Break Even Point saja. Yang mengalami kerugian adalah investor dan perusahaan yang tidak waspada, tidak hati-hati (prudential), tidak professional dan tidak efesien dalam melakukan pengelolaan dana, usaha dan kinerja tanpa mau tahu kondisi siklus bisnis manusia yang bukan saja ha- nya digerakkan oleh tangan-tangan manusia saja, tetapi juga dikendalikan oleh “Invisible Hand” dari kekuatan natural dan supernatural. Secara jangka menengah dan panjang dalam ruang dan waktu, pengaruh kekuatan natural dan supernatural akan sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika kehidupan manusia di semua aspek kehidupannya, termasuk ekonomi.   
 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :