Senin, 01 Oktober 2012

Mengelola Dana Anda


Seringkali Dana Menganggur (Idle Fund) Perusahaan dan Personal Anda tidak bisa dikelola dengan baik, karena kesibukan Perusahaan dan Personal Anda, sehingga tidak akan optimal dalam memberikan Hasil Memuaskan. Untuk itu, kami mengajukan diri untuk membantu Perusahaan dan Anda sebagai seorang Pengelola Dana (Fund Manager) untuk memberikan hasil (yield) yang memuaskan dengan motto High Return Low Risk dan bukan lagi High Return High Risk. Dengan metoda kami, Dinamika Biosiklus Ekonobisnis atau Bio Ekonomi Natural, kami dapat mengetahui dengan tepat alunan fluktuasi yang terjadi di Pasar Forex, Index Future dan Komoditi secara jangka pendek, menengah dan panjang, sehingga akan terhindar dari berbagai risiko kerugian dalam berinvestasi dan bertrading. 

Metode ini memiliki prediksi yang baik untuk investasi jangka menengah (mingguan dan bulanan) dan jangka panjang (triwulanan dan tahunan). Tapi untuk perdagangan harian (daily) tapi sedikit di intraday trading hanya digunakan 10 - 15% dari rekening dana Anda dan mengambil posisi midterm sebanyak 50 - 55% dan jangka panjang hingga 30 - 40% dari dana account Anda. Bagi hasil (profit sharing) dapat dilakukan pada setiap kali kami membuat laba bersih sebesar 200% dari jumlah uang pada account Anda. Untuk itu kami meminta "Login dan Password" setelah anda mendaftarkan diri ke Broker Online Trading sesuai pilihan anda sendiri (klik disini). Dengan demikian kami hanya berlaku sebagai Fund Manager tanpa dapat mengambil dana anda karena accountnya adalah atas nama anda sendiri untuk mencegah terjadinya Fraud (Fund Manager bisa melarikan dana anda yang disimpan dalam nama rekening Fund Manager dan bukannya atas nama anda sendiri).
Kita bisa terus komunikasi satu sama lain baik melalui email telepon, atau pertemanan di Facebook. E-mail kami adalah edmond.lalang @ gmail.com. No. Telp.  081-553080521. Persyaratan rekening minimal adalah US $ 100 dan maksimum adalah US $ 100.000. Pengembalian modal (return) adalah 100 - 150% per kuartal atau 400 - 600% / tahun (tapi tentulah kami berharap bisa menghasilkan lebih dari 600%) dengan kehati-hatian dan manajemen investasi profesional. Anda dapat mengunjungi blog saya, Bioekonomika Natural dan Tren Prediksi Jitu yang mengetahui banyak tentang Dinamika Biosiklus Ekonobisnis bahwa kami memiliki fluktuasi perkiraan yang baik dan tepat untuk bagaimana dapat berselancar (surfing) di pantai pasar  tanpa jatuh pada pasar forex, indeks bursa dunia, komoditas tanpa terjatuh dalam investasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Hubungi saya secepatnya, terima kasih telah bergabung untuk memberikan kepercayaan wali amanatnya. Kami tak akan menyia-nyiakan dan mengecewakan kepercayaan Anda dengan memberikan kinerja dan keuntungan yang memuaskan dan optimal.
Beberapa Perusahaan yang perlu mengoptimalkan bisnis finansil ini, antara lain :
1. Perusahaan Ekspor Impor (Perkebunan, Tambang, jasa eksportir dan importir)
2. Perusahaan yang banyak mengandalkan Pinjaman Luar Negeri (Offshore Loans)
3. Perusahaan yang menginginkan Pendanaan Usaha dan Kredit Permodalan
4. Perusahaan yang mengalami banyak kerugian (rugi kurs, kerugian usaha, kegagalan pasar)
5. Perusahaan jenis lainnya yang membutuhkan Dana Besar untuk pengembangan usahanya
     maupun untuk Rollover, Refinancing, Debt Swap to Equity, dan lainnya.

Kami juga dapat membantu perusahaan anda dengan Perencanaan Strategi Bisnis secara Dinamika Biosiklus Ekonobisnis dalam jangka pendek (1 - 3 tahun), jangka menengah (4 - 10 tahun) dan jangka panjang (11 - 25 tahun) yang didukung oleh data bulanan dan tahunan dari koleksi data perusahaan untuk dimatchkan dengan alunan fluktuasi biologis dan naturalnya secara Analisis Data dan Grafiknya. Kami juga melampirkan sejumlah Bukti Keakuratan Prediksi Metoda Bioekonomika Natural.

            Di bawah ini, kami menyajikan sejumlah blog untuk memberikan penjelasan rinci tentang  berbagai hal sebagai Keunggulan Model Berinvestasi  dan Trading  sebagai penjelasan atas metoda kami.

Cara Menghasilkan Dana Segar Milyaran Rupiah dari Manajemen Pengelolaan Dana Menganggur (Idle Funds) Perusahaan dan Pribadi Anda secara Tepat Guna dengan Hasil Guna yang Optimal. Juga untuk membantu Perusahaan dan Diri Anda, jika mengalami masalah Kerugian Usaha, Kredit Macet dan Kekurangan Dana bagi Ekspansi Usaha

Oleh : Edmond F. La’lang
             Umumnya dana di perusahaan sering hanya ditempatkan di giro atau deposito perbankan tanpa dapat dipergunakan secara optimal dan menguntungkan. Seringkali dana hasil yang disimpan berupa Retained Earning, Dana Modal Kerja dan Biaya Administrasi akan segera dimasukkan ke perbankan untuk disimpan sekaligus dibungakan, meski nantinya hasilnya sangat kecil (sektar 5 - 7 %/tahun) dan sering negatif karena termakan tingkat inflasi.    Baca Selanjutnya…….

Inginkah Mendapatkan Milyaran Rupiah dari Dana Anda yang ada di Deposito Perbankan maupun Pasar Forex , Indeks Bursa dan Komoditi dikelola secara Profesional dengan metoda Bio-Ekonomi Natural atau Econobusiness Biocycle Dynamic ?

Oleh: Edmond F. La'lang
             Saya benar-benar berpikir tentang banyak orang yang terlibat perdagangan di pasar forex, indeks bursa dan komoditas tidak mendapatkan keuntungan memuaskan bahkan beberapa diantaranya mereka telah banyak dapat kehilangan dana alias merugi dalam perdagangan harian atau perdagangan jangka panjang.   Baca Selanjutnya…….
Perencanaan Strategi Keuangan Jangka Panjang bagi Perusahaan dan Perorangan
  
Blog ini memberikan sebuah Perencanaan Strategi Keuangan Jangka Panjang bagi Perusahaan dan Perorangan untuk Investasi dan Perdagangan di Pasar Forex, Future Indeks dan Komoditi.
Untuk itu, Calon Nasabah dapat dikelompokkan sebagai Pemodal seperti di bawah ini.
Jumlah Modal dapat fleksibel sesuai kemampuan Modal dari Bapak / Ibu yaitu :
1. Investor Besar dengan modal sekitar US$ 25.000 – 100.000   Baca Selanjutnya…….

Peluang dan Risiko dalam Bisnis Perusahaan

Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)
           Di dalam istilah pasar finansil terdapat sifat manusia dalam menghadapi risiko yang akan timbul dalam setiap aktifitas kehidupannya yaitu Risk Averse, orang yang selalu menghindari risiko dan Risk Taker, orang yang senang menghadapi risiko dan orang yang berhati-hati dalam menghadapi risiko.   Baca Selanjutnya……..

Ketidakpastian dan Tantangan bagi Siklus Hidup Bisnis Perusahaan

Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)
           Kondisi siklus, termasuk di bidang ekonomi dan bisnis yang akan membentuk suatu ketidakpastian (uncertainty) dan tantangan (threat) akibat dari perubahan budaya manusia dalam interaksinya dengan alam dan sesamanya manusia untuk  bertumbuh  dan  maju  di bidang ekonomi-bisnis, politik, sosial, budaya, lingkungan hidup di berbagai negara.   Baca Selanjutnya…….

Peringatan Investasi : Model Risiko yang menciptakan Kerugian untuk Berutang (Liability) terhadap kondisi Ekonomi Ekstrim.

Oleh : Chitro Majudmarpada 29 Mei 2012 pada blog http://blog.lff.lu/caveat-on-investments-model-risk-creates-liability-towards-extreme  pada Luxemborough for Finance (terjemahan dalam tulisan miring).

Disajikan (tulisan tegak) oleh : Edmond F. La’lang (pengamat ekonomi dan lingkungan hidup)

              Pada saat kredit JP Morgan mengalami kerugian derivatif, hal ini dapat diartikan sebagai kemungkinandari  puncak gunung es yang lain! Ketakutan akan keluarnya Yunani dari Euro sudah memukul semua pasar finansil. Rupee India adalah salah satu mata uang dihargai terendah di dunia sehubungan dengan dolar. Hal yang tak terelakkan bahwa volatilitas mata uang hari ini (29 Mei 2012) telah menyentuh kekhawatiran tertinggi di India (harga minyak naik 10% tadi malam).   

Teori Reflecsity George Soros, Teori Econophysics A. Tannous dan E. Fessant, Teori Semut & Kupu-kupu Paul Omerod serta Teori Bio-Economics kami (Edmond)

Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)
           Teori Refleksitas dari Georges Soros mengatakan bahwa pertumbuhan akan mengalami peningkatan secara linier yang sering di"bubble" atau dihargai melebihi nilai wajarnya demi mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berlebih dengan memakai  segala daya upaya, strategi dan dana   Baca Selanjutnya…….


Prediksi secara Dinamika Ekonobisnis Biosiklus untuk Mingguan hingga Tahunan dengan Time Series yang berbasis Kendali Hukum Alam

 Oleh : Edmond F. La’lang (pemerhati ekonomi dan lingkungan hidup)
           Pendekatan secara menyeluruh (holistic) dilakukan dalam analisa untuk  memprediksi alunan fluktuasi dan dinamika berbagai kejadian fluktuasi pergerakan dan peristiwa kegiatan ekonomi dan dapat juga dilakukan untuk bidang sosial, politik dan lingkungan hidup. Untuk itu diperlukan berbagai pendekatan ilmu pengetahuan secara sinergis dan sinkron dalam melukiskan kurva selanjutnya (sebelum kejadian) yang akan terjadi pada sejumlah indikator ekonomi makro dan mikro serta juga fluktuasi di pasar saham, forex, komoditas dan sektor riil.   Baca Selanjutnya……

Ternyata Ilmu Ekonomi Tak Mampu Meramal datangnya Depresi Besar 1930, Krisis Ekonomi Asia 1997, Resesi Ekonomi AS 2007 dan Krisis Hutang Eropa saat ini.


Lanjutan tulisan
UKAY KARYADI :  Prediksi dan Ekspektasi pada Koran KONTAN, 7 April 2009.   
Komentar oleh Edmond F. La’lang (pengamat ekonomi dan lingkungan hidup)
Misalnya, depresi besar 1930-an di Amerika benar-benar di luar dugaan para ekonom. Setelah pasar 
saham anjlok pada 1929, para ekonom masih yakin pereknomian tidak mengalami kemunduran yang
substansial. Bahkan, pada akhir 1931, ketika perekonomian benar-benar dalamkeadaan sangat gawat,
ekonom sekaliber Irving Fisher memprediksi bahwa perekonomian akan pulih dengan cepat. 
Pada kenyataanya, prediksi tersebut jauh panggang dari api.   Baca Selanjutnya.......

Efek domino akibat dari Manajemen Risiko yang tidak tepat dan Misalokasi Investasi dapat menimbulkan Gejolak dan Krisis Ekonomi

 Oleh : Edmond F. La'lang

              Tahun 2007 adalah tahun ajaran pergolakan ekonomi dunia disebabkan oleh "subprime mortgage" di sektor properti dari kelas menengah ke bawah di Amerika Serikat yang banyak negara telah gagal membayar kredit properti. Lebih lanjut dapat menyebar ke sektor keuangan, khususnya perbankan investasi internasional aset yang membeli subprime mortgage juga untuk turunan untuk jenjang tingkatannya.
   Baca Selanjutnya…….

Prediksi Bulanan dan Mingguan di Pasar Valas, Indeks Dunia dan Komoditi 

Bacalah beberapa petunjuk agar Investor dan Trader menjadi Sukses :
 
8. Pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Investor dan Trader Pemula   

 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Jumat, 20 Juli 2012

Bagaimana mengembangkan cara Analisis dan Prediksi terhadap Dinamika Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis (industri, Konstruksi, Jasa, dll) serta bagaimana menyelaraskan Kebijakan Ekonomi – Moneter untuk memperbaiki Penurunan Ekonomi


Oleh : Edmond F. La’lang (Pengamat Ekonomi dan Lingkungan Hidup)
 
        Tapi menurut Robert E. Lucas (1976), dalam meramalkan perekonomian, hendaknya para ekonom menekankan pada isu bagaimana masyarakat membentuk ekspektasi tentang masa depan. Ekspektasi memainkan penting dalam perekonomian. Sebab ekspektasi mempengaruhi semua bentuk perilaku ekonomi.

 Menurut pendapat kami, ekspektasi adalah sebuah harapan dan persepsi yang baik di masa depan yang dapat diukur secara kualitatif, seperti indeks kepercayaan konsumen & pebisnis, needs and wants konsumen. Tetapi hal ini belumlah cukup untuk memahami secara real dan bersifat jangka panjang,  karena  belum memasukkan kondisi biologis (bioritmik dan kesehatan), biofisika, bio-kimia, psikologi, sosial dan lingkungan hidup yang akan mempengaruhi intensitas dan kualitas perilaku ekonomi. Untuk itu ilmu ekonomi perlu memasukkan semua unsur kompleksitas manusia dalam setiap perhitungan prediksinya, sehingga akan  membentuk “ilmu ekonomi holistik” yang lebih kompleks agar dapat menjawab semua dinamika manusia yang sangat kompleks, termasuk dinamika homo economicus secara makro nasional, regional dan global. Seperti berbagai jenis obat kedokteran yang selama ini memakai bahan kimiawi yang sering memberikan “side effects” yang merugikan pasien, dimana pada abad biologi ini akan ditemukan berbagai jenis obat natural (real herbal) dengan komposisi senyawa bio-kimiawi kompleks untuk menyembuhkan bahkan mencegah terjadinya berbagai penyakit, demikian juga ilmu ekonomi linier ini justru seringkali kebijakannya tidak memberikan efek penyembuhan ekonomi secara benar dan total (trickle down effect, ekonomi pembangunan, kebijakan fiskal dan moneter), tetapi justru makin membuat kondisi ekonomi, termasuk kemiskinan, jurang kaya dan miskin serta pengangguran yang makin banyak dan parah. 

Selama ini kita hanya menyalahkan kapitalisme, globalisasi, perdagangan bebas, proteksionisme, tapi sebenarnya “root cause”nya adalah ketidakmampuan ilmu ekonomi mengelola perekonomian dunia secara baik dan benar, termasuk berbagai prediksi dan asumsi yang selalu meleset dan selalu direvisi berkali-kali. Jadi makin kompleks suatu metoda maka makin cermat, akurat dan cepat dapat menyembuhkan suatu masalah (problem solving) yang akhirnya menuju suatu sistim preventif dengan early warning economic system, sehingga para ekonom dapat menghindarkan terjadinya suatu turbulensi, gejolak dan kepanikan homo economicus menuju kondisi krisis ekonomi. Dan menurut ramalan Prof. Smith (MIT) bahwa pada 2020 – 2030, dunia sudah makin lebih cepat bergerak dan antisipatif jika memakai ilmu biologi sebagai pondasi dari semua ilmu karena pada abad XXI ini adalah “Abad Biologi” dimana manusia tidak harus selalu pasrah pada suatu krisis dengan problem solving yang memakan biaya tinggi (bayar mahal konsultan bisnis dan ekonomi), kerugian akibat krisis dan korban akibat bencana alam serta krisis ekonomi, sosial dan politik secara lokal, nasional, regional dan global, dimana akan banyak profesi (guru, dokter, pialang, dan lain-lain.) dan beberapa ilmu akan  hilang  atau merger dengan ilmu-ilmu lainnya, termasuk ilmu ekonomi, matematika dan statistika.

         Meski perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda perlambatan, hendaknya ini tidak membuat kita pesimistis. Ada beberapa indikator yang menujukkan ketahanan ekonomi nasional cukup baik. Salah satunya, neraca transaksi berjalan masih surplus, kendati angkanya terus menyusut. Data terakhir BPS juga menujukkan membaiknya neraca perdagangan biarpun ekspor Februari 2009 turun 32,86 % (yoy) dan turun 34,52 % dibandingkan Januari 2009. Perbankan juga relatif solid, dengan semua indikator kesehatan perbankan (ROA, ROE, NIM dan CAR) di atas rata-rata negara tetangga.

Memang Indonesia tidak akan mengalami dampak langsung dari tsunami finansil, kecuali pada pasar saham dan uang serta sektor ekspor (demand menurun) dan import (pelemahan Rupiah). Neraca perdagangan setelah April nanti akan cenderung menurun terus sesuai tingkat demand global terhadap ekspor Indonesia. Perbankan memang relative stabil, karena rendahnya exposure terhadap produk derivatif sub-prime mortages (hanya pada beberapa bank dan institusi keuangan lainnya). Tetapi yang harus diwaspadai ke depan adalah outstanding kredit sector riil, khususnya industri pengekspor yang akan sulit membayar hutangnya oleh anjloknya ekspor mereka, penurunan daya beli karena PHK di sektor industry yang akan sulit mencicil bahkan default semua kredit konsumsinya. Belum lama ini telah ada korban baru yaitu Bank IFI, selain Bank Century yang telah dilikuidasi BI dan menurut kami jika perbankan tidak hati-hati, khususnya bank kecil dan menengah serta mungkin juga bank besar (tidak mempan pemeo too big too fail, seperti beberapa bank besar dunia Lehman Brothers, Merril Lynch, Goldmansach, Citibank, dll) akan mengalami kerugian besar dan bahkan bangkrut jika tidak melakukan berbagai upaya prudential banking, penerapan manajemen risiko serta kredit konsumsi tanpa underlying asset dan income yang memadai secara terencana dan terkendali dengan baik pada kelompok kecil menengah bawah yang rentan terhadap gejolak dan krisis ekonomi.

Momentum mengakselerasi

         Optimisme juga terpancar dari kalangan konsumen. Hasil survey konsumen oleh Danareksa Research Institute memperlihatkan, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Maret 2009 naik 5,9 %. Pada Februari lalu, IKK juga naik, tapi hanya sebesar 2,6 %. Meskipun masih di bawah level optimistis, IKK sebesar 87,8 poin merupakan angka ter- tinggi dalam dua tahun terakhir (KONTAN, 3/4).

          Ekspektasi masyarakat yang membaik tersebut tentunya jangan membuat para pengambil keputusan berleha-leha. Kondisi tersebut justru harus mereka jadikan momen- tum untuk mengakselerasi berbagai pelaksanaan program pembangunan, antara lain percepatan  realisasi  stimulus  fiskal – terutama  stimulus  di  sektor  infrastruktur. Nilai stimulus untuk proyek infrastruktur dialokasikan Rp. 12,2 Trilyun. Tadinya, dana ini bakal mulai dicairkan pada 18 Maret lalu, tapi tidak berjalan mulus karena terhambat dalam pembentukan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). Kelima departemen yang DIPA-nya masih macet adalah Departemen Perhubungan yang mendapat jatah tambahan anggaran Rp. 2,19 Trilyun, Departemen Kelautan dan Perikanan (Rp. 100 miliar), Departemen Pertanian (Rp. 650 miliar), Departemen Perdagangan (Rp. 215 miliar), serta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Rp. 300 miliar).
          Padahal bila realisasi stimulus infrastruktur berjalan mulus, itu dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian. Dengan begitu, hal ini akan membentuk ekspektasi positif bagi masyarakat. Karena itu, para pengambil kebijakan perlu memiliki sense of urgency, sehingga dapat bekerja cepat dalam merealisasikan proyek stimulus infrastruktur.

          Menurut kami, dengan naiknya Indeks Kepercayaan Konsumen dengan data pe- ngambilan sampel yang random dan uji statistika, belumlah merupakan kondisi riil dari ekspektasi dan antusiasme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depannya. Karena IKK ini juga akan mengikuti alunan fluktuasi perkembangan dinamika ekonomi yang ada di masyarakat. Seringkali kita terjebak oleh symptom atau gejala sesaat yang justru meru- pakan isyarat reversible bahwa kondisi ekonomi belum membaik bahkan cenderung turun terus. Hal ini terlihat jelas pada pergerakan IHSG, Rupiah, Komoditi yang kadangkala kita tertipu oleh persepsi, padahal riilnya adalah naik untuk turun atau turun untuk naik.
Percepatan cair dan implementasi stimulus ekonomi, utamanya infrastruktur tidak akan berdampak langsung hingga akhir kwartal II dan mulai terasa pada kwartal III – IV  yaitu Agustus hingga Desember 2009, mirip pelaksanaan berbagai anggaran APBN selama ini.

Stimulus ekonomi ini hanyalah berdampak sesaat saja dan magnitudenya tidak terlalu besar dirasakan, khususnya oleh masyarakat menengah ke bawah, dimana stimulus infrastruktur yang dapat menampung tenaga kerja hanyalah sebesar Rp. 12,5 Triyun. Sisanya malah diperuntukkan bagi pemotongan pajak di industri dan departemen yang rawan penyelewengan dan korupsi, sehingga tidak berdampak terlalu signifikan. Menurut kami, stimulus sebesar Rp. 87 Trilyun adalah masih kurang dan perlu ditambah menjadi Rp. 150 – 200 Trilyun, khususnya bagi infrastruktur, UKM dan daya beli masyarakat. AS saja dengan stimulus US$ 1 Trilyun (Rp. 11. 000 Trilyun), belum memberikan efek ber- arti di perbankan, industri, properti dan masyarakat, kecuali di bursa saham dan komoditi dengan ekspektasi bahwa stimulus dapat berjalan baik untuk menggairahkan ekonomi. Tetapi apakah ekspektasi di bursa saham dan komoditi dapat diikuti oleh ekspektasi di sektor riil dan konsumsi masyarakat serta benar-benar dapat memicu pertumbuhan dan aktivitas ekonomi secara nyata, tentulah kita sebaiknya “wait and see” kinerja Obama serta terlalu dini untuk mengatakan bahwa ekonomi AS berada di jalur berkelanjutan.
 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan  di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :

Ternyata Ilmu Ekonomi Tak Mampu Meramal datangnya Depresi Besar 1930, Krisis Ekonomi Asia 1997, Resesi Ekonomi AS 2007 dan Krisis Hutang Eropa saat ini.


Lanjutan tulisan UKAY KARYADI :  Prediksi dan Ekspektasi pada Koran KONTAN, 7 April 2009.  

Komentar oleh Edmond F. La’lang (pengamat ekonomi dan lingkungan hidup)

Misalnya, depresi besar 1930-an di Amerika benar-benar di luar dugaan para ekonom. Setelah pasar saham anjlok pada 1929, para ekonom masih yakin pereknomian tidak me- ngalami kemunduran yang substansial. Bahkan, pada akhir 1931, ketika perekonomian benar-benar dalamkeadaan sangat gawat, ekonom sekaliber Irving Fisher memprediksi bahwa perekonomian akan pulih dengan cepat. Realitasnya, prediksi tersebut jauh panggang dari api. Hal serupa terjadi di Indonesia. Sebelum krisis ekonomi yang dimulai medio 1997, banyak pengamat ekonomi meramalkan bahwa kondisi perekonomian baik-baik saja. Mereka menyodorkan sejumlah indikator ekonomi untuk menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. 

            Menurut kami, dengan berbagai realitas ini, semestinya para ekonom mulai menyadari whats wrong with my economy knowledge ? Dan mulai berbenah diri terhadap berbagai teori, simulasi, asumsi dan tehnik perhitungan ekonometrika, matematika dan statistikanya (linier berdimensi rendah atau 1) untuk di-komplekskan dengan metoda yang berdimensi lebih tinggi (2 – 3) dan kompleks dengan memasukkan berbagai unsur sifat dasar humanis manusia biologis (bioritmik), mental (kasih sayang, berjiwa sosial / pilantrofis, keberanian, hati nurani, kejujuran, egoism, ketamakan, kesatria), psikologis (kekawatiran, gugup, depresi, kepanikan, semangat, antusiasme, kegairahan), lingkungan hidup (ekosistim, sumberdaya hayati & non hayati, dinamika hutan, siklus meteorologi), sosial (budaya, adat, sistim kemasyarakatan) dan politis (pemerintahan, kepartaian)  dengan mengembangkan secara benar, tepat dan  ter-arah  terhadap  “ilmu  bio - dinamika  ekonomi”  dan  “bio - matematika  quantum”.

         Sebaliknya, pada beberapa kasus, ramalan suram tentang kondisi ekonomi mulai tidak seseram yang digambarkan. Karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil proyeksi perekonomian di masa depan, perlu mengkritisi pelbagai ramalan eko-nomi yang disodorkan para forecaster. Harap diingat, validitas prediksi para peramal sangat tergantung pengggunaan dan pemilihan model dan asumsi-asumsi tentang variable-variable eksogen.

Tapi menurut kami, mestinya suatu peramalan haruslah mem-berikan suatu validity guidance forecasting, dalam arti bukan suatu persepsi tapi suatu “kepastian realitas yang harus dan pasti terjadi” dengan memberikan suatu gambaran jelas tentang proyeksi perekonomian di masa depan. Penerapkan model dengan berbagai asumsi inilah yang membuat suatu prediksi menjadi tidak valid dan realistis, karena asumsi hanyalah merupakan hasil pemikiran dan persepsi forecaster yang sering tidak sesuai dengan kondisi riil ekonomi yang terjadi saat ini dan di masa depan, sehingga justru membuat hasil prediksi mereka “tidak valid dan reliable” dan akan direvisi terus. Seringkali asumsi ini hanyalah bersifat fisik dan semu tanpa menyadari kenyataan adanya kompleksitas mental dan pikiran manusia serta kekuatan lingkungan alam yang akan selalu mempengaruhi semua aktivitas manusia di dunia ini yang menghasilkan suatu interaksi dan sinergi yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungannya. Perlu diingat bahwa metoda ekonomi hanyalah bersifat fisik dan linier (katakanlah sebagai program Windows 1990) sedang manusia dan alam bersifat kompleks, hidup (biologis) dan metafisik (program Windows 2020) yang tentunya sulit terbaca oleh ekonometrika yang menghasilkan suatu kegagalan untuk membaca dengan tepat dan akurat semua dinamika manusia dan alam dalam bidang ekonomi, bisnis, sosial, politik dan lingkungan hidupnya yang bermuara pada gagalnya para ekonom untuk mengetahui adanya tsunami finansil dan resesi serta deflasi ekonomi global. Dengan demikian akan sulit kiranya para ekonom dapat menemukan jalan terbaik untuk menyelesaikan problem resesi ekonomi dunia secara cepat, terarah, terukur dan terandalkan dengan  memakai  metoda  linieristik. 

Akhirnya yang terjadi bahwa pemulihan ekonomi nantinya adalah bukan hasil resep para  ekonom, tapi hasil daya juang dan upaya manusia secara global untuk pulih kembali sesuai alunan bioritmik dan fluktuasi ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh kekuatan berdimensi 2 – 4. Kegagalan metoda ilmu ekonomi inilah yang membuat mereka me-nyebutkan penurunan  dan stagnasi ekonomi sebagai suatu ketidakpastian dan menimbul-kan risiko yang tidak dapat dikuasai manusia. Padahal hidup ini adalah penuh kepastian jika manusia dapat hidup harmonis dengan Tuhan, alam dan sesamanya dengan selalu berpatokan taat azas pada hukum Tuhannya, alamnya dan dunianya. Tuhan telah menciptakan sistim kompleksitas alam ini untuk dipelajari, diteliti, dikembangkan dan dikembangkan oleh otak manusia demi kelangsungan hidup manusia secara turun temurun agar terhindar dari berbagai bencana ekonomi, bencana alam, bencana penyakit, bencana  sosial  dan  bencana  politik  di  dunia  ini.

        Ilmu ekonomi memiliki keterbatasan dalam menjawab persoalan sosial-ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Menurut kami, hal ini jelas, karena ilmu ekonomi memakai metoda linier yang sederhana sedang dinamika alam dan manusia bersifat majemuk dan kompleks. Karena itu, para ekonom (yang menyadari hal tersebut) akan sangat berhati-hati dalam melakukan proyeksi dan memberikan saran kebijakan ekonomi. Jelas betul, karena ilmu ekonomi tidak pakem lagi, apalagi dengan makin terbukanya dan dinamisnya ekonomi nasional dan global yang saling bergantung, berinteraksi dan berintegrasi maka sangat diperlukan secara mendesak dan mendasar untuk mengubah paradigma ilmu ekonomi. Kalau tidak, akan demikian teruslah berbagai kegagalan forecasting ekonom dan pebisnis di masa akan datang. Untuk menjadi seorang forecaster andal (selalu tepat ramalannya) dan mendunia, diperlukan suatu metoda bio-economic complex, pemanfaatan otak lebih besar dengan IQ (25 %), EQ (30 %) dan SQ (45 %), daya visoner yang jauh ke depan, open mind, open heart, open hand dan open pocket (jiwa sosial atau philantrophis). Jadi lulusan universitas dunia (Harvard, Stanford, Cambridge) dengan nilai Summa Cumlaude (nilai 4,0 dengan IQ di atas 120an), bukanlah suatu jaminan bahwa dia dapat melakukan peramalan dan membuat kebijakan ekonomi dan bisnis secara tepat dan brilian, karena terbukti dari kehancuran yang dibuat Wall Street yang berisi penuh dengan jagoan ekonomi – bisnis bermodal metoda matematika, statistika dan ekonometrika canggih. Hal sebaliknya terlihat dari keberhasilan beberapa investor global seperti George Soros, Warren Buffet, Pendelton, A. Fessant, dan lainnya dapat meraih gain besar dan mempunyai pengaruh besar di pasar uang dan saham dunia, tanpa harus mendasarkan keputusan investasinya pada peramalan ekonomi mikro dan makro dari para forecaster di Wall Street, tetapi memakai ilmu lain (fisika, kimia, dan lain-lain.) yang bukan berdasarkan ilmu ekonomi. 

 Catatan Kaki :

         Fluktuasi jangka pendek (harian dan mingguan) akan terjadi secara alamiah yang dipengaruhi oleh kondisi mental, gairah, selera, motivasi dari psikologi massa global untuk mengambil posisi perdagangan dalam sebuah pasar yang padat dan sering bersifat chaos. Jika ada data atau berita yang sangat fundamental dari kondisi ekonomi, bisnis dan politik, pergerakan fluktuasi grafik harganya akan terjadi secara dinamis dan bergejolak baik meroket maupun jatuh bebas yang melebihi dari peramalan hariannya.  Tetapi secara jangka menengah dan panjang bagi investasi akan dipengaruhi secara dinamis oleh biosiklus dan bioritmik dari hukum dan kekuatan alamiah yang selalu bergerak dinamis naik dan turun. Jadi anda bukan saja harus berglobalisasi dengan sistim internet tapi juga sekarang seharusnya mempunyai visi dengan cara *Galaxisasi dengan Galaxinet* (Astronomis). 
         Dimana kita dapat mengetahui alunan dan kondisi Alam Semesta Raya ini dalam jangka pendek (10 tahun), jangka menengah 50 tahun maupun jangka panjang 100 - 200 tahun) yang akan juga secara nyata dalam sebuah "Kepastian Hidup (certainty) dan bukannya Ketidakpastian (uncertainty)" yang selalu dikeluhkan banyak pihak, termasuk para pemimpin pembuat kebijakan negara, para pemimpin kebijakan bisnisnya (pengusaha industri dan pedagang) maupun para pakar di berbagai bidang kehidupan. Pengaruh Kekuatan dan Hukum Galaxi (Alam Semesta Raya) ini pasti akan selalu mempengaruhi pada setiap aspek kehidupan kita di atas planet bumi ini, baik disadari maupun tidak disadari untuk diantisipasi dengan baik dan benar.
Anda dapat melihat Prediksi Bulanan dan Mingguan 
di Pasar Forex, Indeks Dunia dan Komoditi 
Kontak :

Edmond F. La'lang
Email  :   edmond.lalang@gmail.com
Telp.    :  +62031-3538606
HP         :   +62081-553080521 
Linkedin : 
http://www.linkedin.com/home?trk=hb_tab_home_topKontak :